Pages

Mad At Disney - Salem Ilese

Aku pribadi suka dongeng a la Disney sih, dongeng princess yang mengajakku berkelana mengunjungi istana yang indah dengan gaun-gaun yang cantik. Tapi hidup memang tidak semanis dongeng, drama korea, novel, wattpad, atau manga romantis. Jadi, jika ada pangeran 'berkuda putih' mendatangimu, jangan asal nemplok ya, gak tahu juga kan bisa dibawa kemana aja, bahaya!

I'm mad at Disney, Disney
They tricked me, tricked me
Had me wishing on a shooting star

Aku kesal pada pada Disney, pada cerita putri-putrian yang dicekokkan kepadaku sejak kecil lewat bacaan sebelum tidur. Cerita hampir serupa tentang perempuan yang 'selalu' baik hati yang mendapatkan jodoh cinta sejatinya dengan sekonyong-konyong, begitu saja, sesederhana sebuah kecupan sebagai pembuktiannya. Yang mendapatkan akhir bahagia selama-lamanya seolah hidup mereka tanpa perjuangan yang membuat hati terkoyak-koyak dan putus asa. Dongeng-dongeng itu menipuku, karena kenyataan kehidupan jauh lebih buruk dari nasibnya Gadis Korek Api, atau Itik Kecil Buruk Rupa. Aku bahkan percaya bahwa melangitkan harapan saat ada bintang jatuh adalah sebuah keharusan, dan pasti akan terkabulkan. Betapa bodohnya aku jika mengingat semua itu.

But now I'm twenty-something
I still know nothing
About who I am or what I'm not

Tapi dongeng putri-putrian adalah dunia pelarian masa kecil yang indah. Semua anak gadis pasti bermimpi menjadi princess yang mendapat perlakuan istimewa, selalu baik hati, berpakaian bagus, dan akan datang seorang pangeran berkuda putih yang akan menjemputnya menuju ke kebahagiaan selama-lamanya. Bahkan sampai diumurku yang duapuluh-an ini, aku masih memiliki mimpi-mimpi itu , hingga aku tak yakin bagaimana menentukan jati diriku. Padahal kenyataan kehidupan yang kuhadapi tidaklah semanis itu, jadi perlahan aku mulai tidak percaya pada segala macam cerita dongeng.

So call me a pessimist
But I don't believe in it
Finding a true love's kiss is bullsh-

Aku memutuskan untuk anti pada drama percintaan yang manis. Sebut sajalah aku ini menjalani hidup yang pesimis, tak memiliki keyakinan pada harapan, karena kerasnya hidup mengajarkan demikian. Apalagi jika hanya tentang menemukan cinta sejati lewat sebuah kecupan. Demi apa? Omong kosong sekali!

'Cause I felt sad love
I felt bad love
Sometimes happy love (happy love)
Turns into giving up (giving up)
I felt hurt love
About the word love

Karena cinta yang kuterima, cinta yang kuberikan, semuanya terasa menyakitkan. Masa-masa bahagia dalam percintaanku hanya sekejap saja. Cinta yang menggebu berubah mengharu-biru. Aku tak suka itu. Rasanya menyakitkan, bahkan aku alergi dengar kata cinta, aku benci lihat gambar hati, aku bahkan sakit mata pada warna pink.

What the hell is love supposed to feel like?
What the hell is love? What the hell is love?
What the hell is love supposed to feel like?

Tolong jelaskan padaku, harusnya cinta itu seperti apa? Apakah hati yang berdebar saat melihatnya bisa disebut cinta? Apakah bersenang-senang bersama itu cinta? Apakah bersedia melakukan apapun demi dia itu cinta? Apakah rasa ingin memiliki dan tak mau berbagi itu cinta? Cinta itu apa?

My fairy grandma warned me
Cinderella's story
Only ended in a bad divorce
The prince ain't sleeping when he
Takes his sleeping beauty
To the motel on his snow-white horse

Bahkan, dalam satu waktu ke-pesimisan-ku, aku menciptakan ibu periku sendiri, yang dalam dunia nyata adalah nenekku. Ia sama nyinyirnya pada cerita dongeng. Mungkin itu sebabnya sedikit banyak aku terpengaruh. Setiap kali orang tuaku menyuguhiku dongeng, nenek akan menyinyiri semua karakternya, alur ceritanya, bahkan endingnya. Aku lebih suka cerita versi nenek, karena mirip dengan kehidupan di sekitarku. Nenek berkata, kemungkinan Cinderella itu akhirnya bercerai, karena menyesuaikan hidup beda kasta itu tidaklah mudah. Atau, jangan percaya bahwa Putri Tidur itu terbangun hanya karena satu kecupan. Bayangkan saja, ada pangeran berkuda putih membawa perempuan tidur pulas, berdua saja, dan hanya diberikan satu kecupan sampai terbangun? Yakin? Well, untung versi Putri Tidur dewasa itu kudapat setelah aku cukup umur, jadi aku mengerti yang dimaksud oleh nenekku. Nah, itu yang kusuka dari versi nenek, lebih masuk di akalku. Jadi, kalau aku tak lagi ngefans sama Disney, tolong dimaklumi.

2 comments:

  1. Pemaknaan yang bikin aku terbelalak tak percaya. Lirik lagu itu sudah menggambarkan satu hal, namun pemaknaannya sungguh menjadikan lirik lagu ini terang benderang. Terima kasih atas interpretasinya. Sungguh terbaik!

    ReplyDelete