Iklan, media, televisi, semua member stereotip bahwa cantik itu ejaannya k-u-r-u-s dan l-a-n-g-s-i-n-g. persepsi salah itu membuat beberapa dari kita, khususnya perempuan, berlomba-lomba untuk menjadi kurus. Kadang, dengan cara yang ekstrim, hingga bukan kurus yang didapat, malah penyakit yang melekat.
Cantik adalah sehat. Sehat adalah cantik. Sehat jiwa, sehat raga. Dan sehat memang tidak tertulis sebagai gemuk berlebihan. Sehat jiwa adalah kepercayaan diri, menerima apapun yang ada dalam diri kita. Itu baru cantik namanya^_^
Get the new york look
Get the paris chic
Rimmel london on my lips
Clothes dangle like a sheet
Apa sih yang dicari orang-orang itu? Beauty is pain katanya. Jadi, kalau nggak kesakitan nggak sakit ya? Berlomba-lomba untuk menjadi sama dengan seluruh dunia, dengan satu gaya. Fashion di New York bilang begini, ngikut. Mode di Paris bilang begitu, ngikut. Kosmetik apapun yang sedang tren di cari dan diikuti, meski tak sesuai dengan gambar diri sekalipun. Gaun apapun di beli, meski tak pas sekalipun. Hanya demi terlihat modis? Wow.
Get the milan look
Collar bones like knives
Ribcage like scaffolding from a building site
(Traces of yesterday run down your face)
Terlihat seperti para model yang berlenggak-lenggok di pusat mode sana, bertubuh super kurus hingga tulang leher dan belikatnya tajam seperti pisau yang ditonjolkan. Tulang rusuk yang kentara, seperti rangka gedung yang menyolok mata. Ada bekas-bekas kelelahan selalu di wajahmu. Yang begitu kau sebut cantik? Apa cermin di rumahmu tak sama dengan yang ada di rumahku? Kau terlihat seperti zombie dibanding bisa disebut dengan perempuan.
Dying to be thin
Dieting to fit in
Dying to feel alive
Dying from the inside out
Dying to be thin
Perempuan itu punya tonjolan, bukan tipis seperti papan gilasan, hanya untuk bisa mengepaskan size zero yang dirancang oleh para perancang dunia itu. Berusaha mati-matian untuk menjadi sangat kurus, hingga berujung dengan usaha mati-matian untuk bertahan hidup karena kehidupan di dirimu telah kau kuras habis.
Starving to be extra trim
Dying to feel alive
Dying from the inside out
Kau yang rela sangat kelaparan hanya untuk menjadi sangat langsing, bukankah itu menyiksa tubuhmu sendiri? Mengeluarkan apa yang sudah kau makan, tenggorokanmu jadi infeksi, lambungmu infeksi, hingga akhirnya jiwamu pun terinfeksi. Tak ada lagi cermin yang menampakkan tulang di tubuhmu. Semua cermin terlihat membuatmu bulat dan bundar, hingga tak ada lagi sisa tubuh yang bisa kau singsetkan selain tulang belulangmu.
The inside out
The inside out
The inside out
The inside out
Kau yang memuntahkan semuayang kau makan, apa nikmatnya coba? Menjijikkan. Langsing sih langsing, tapi ya nggak gitu juga kaleee… mungkin kau pikir, ah, hanya coba-coba, sekali, dua kali, akhirnya terbiasa dan tak terasa penyakit sudah menunjukkan taringnya.
How far can you walk
With bones so weak and thin
Looking for an sos
But don't know where to begin
Memangnya, kau pikir, kau akan tetap bisa berlenggak-lenggok dengan tulang yang sangat rapuh itu? Kalsium yang kau asup telah kau muntahkan kembali. Pada akhirnya, tubuhmu akan menolak semuanya dan mulai harus mendapatkan pertolongan. Tapi, pada saat itu, semuanya sudah akan sangat terlambat. Bagi yang belum, tak usah mencoba. Cukup kendalikan apa yang bisa kau kendalikan. Pola makanmu, teratur, dan bukan untuk dimuntahkan. Itu sakit jiwa namanya.
You say there's nothing wrong
But under t-shirts you hide
Once there's no more flesh to shed, you'll fade away inside
(Stuck in a cycle that you can't escape)
Kau pikir awalnya mungkin akan baik-baik saja. Sekali dua kali memang tak ada pengaruhnya. Tapi, otakmu akan otomatis mencerna. Dan tanpa kau paksa pun, makananmu akan keluar dengan sendirinya. Mungkin bisa kau tutupi dengan pakaian longgar mu. Tapi lihatlah, tak ada daging tersisa di tubuhmu. Tak hanya dagingmu, jika sudah begitu, jiwamu pun ikut menghilang beserta lemak yang kau luruhkan.
The inside out
The inside out
The inside out
The inside out
Ohhh… find me another skin... To live within.
Tak perlulah untuk menjadi kurus dengan setengah mati, atau kau akan benar-benar mati. Nikmati apa yang kau miliki, kendalikan agar tak menjadi tak berarti.
Cantik adalah sehat. Sehat adalah cantik. Sehat jiwa, sehat raga. Dan sehat memang tidak tertulis sebagai gemuk berlebihan. Sehat jiwa adalah kepercayaan diri, menerima apapun yang ada dalam diri kita. Itu baru cantik namanya^_^
Get the new york look
Get the paris chic
Rimmel london on my lips
Clothes dangle like a sheet
Apa sih yang dicari orang-orang itu? Beauty is pain katanya. Jadi, kalau nggak kesakitan nggak sakit ya? Berlomba-lomba untuk menjadi sama dengan seluruh dunia, dengan satu gaya. Fashion di New York bilang begini, ngikut. Mode di Paris bilang begitu, ngikut. Kosmetik apapun yang sedang tren di cari dan diikuti, meski tak sesuai dengan gambar diri sekalipun. Gaun apapun di beli, meski tak pas sekalipun. Hanya demi terlihat modis? Wow.
Get the milan look
Collar bones like knives
Ribcage like scaffolding from a building site
(Traces of yesterday run down your face)
Terlihat seperti para model yang berlenggak-lenggok di pusat mode sana, bertubuh super kurus hingga tulang leher dan belikatnya tajam seperti pisau yang ditonjolkan. Tulang rusuk yang kentara, seperti rangka gedung yang menyolok mata. Ada bekas-bekas kelelahan selalu di wajahmu. Yang begitu kau sebut cantik? Apa cermin di rumahmu tak sama dengan yang ada di rumahku? Kau terlihat seperti zombie dibanding bisa disebut dengan perempuan.
Dying to be thin
Dieting to fit in
Dying to feel alive
Dying from the inside out
Dying to be thin
Perempuan itu punya tonjolan, bukan tipis seperti papan gilasan, hanya untuk bisa mengepaskan size zero yang dirancang oleh para perancang dunia itu. Berusaha mati-matian untuk menjadi sangat kurus, hingga berujung dengan usaha mati-matian untuk bertahan hidup karena kehidupan di dirimu telah kau kuras habis.
Starving to be extra trim
Dying to feel alive
Dying from the inside out
Kau yang rela sangat kelaparan hanya untuk menjadi sangat langsing, bukankah itu menyiksa tubuhmu sendiri? Mengeluarkan apa yang sudah kau makan, tenggorokanmu jadi infeksi, lambungmu infeksi, hingga akhirnya jiwamu pun terinfeksi. Tak ada lagi cermin yang menampakkan tulang di tubuhmu. Semua cermin terlihat membuatmu bulat dan bundar, hingga tak ada lagi sisa tubuh yang bisa kau singsetkan selain tulang belulangmu.
The inside out
The inside out
The inside out
The inside out
Kau yang memuntahkan semuayang kau makan, apa nikmatnya coba? Menjijikkan. Langsing sih langsing, tapi ya nggak gitu juga kaleee… mungkin kau pikir, ah, hanya coba-coba, sekali, dua kali, akhirnya terbiasa dan tak terasa penyakit sudah menunjukkan taringnya.
How far can you walk
With bones so weak and thin
Looking for an sos
But don't know where to begin
Memangnya, kau pikir, kau akan tetap bisa berlenggak-lenggok dengan tulang yang sangat rapuh itu? Kalsium yang kau asup telah kau muntahkan kembali. Pada akhirnya, tubuhmu akan menolak semuanya dan mulai harus mendapatkan pertolongan. Tapi, pada saat itu, semuanya sudah akan sangat terlambat. Bagi yang belum, tak usah mencoba. Cukup kendalikan apa yang bisa kau kendalikan. Pola makanmu, teratur, dan bukan untuk dimuntahkan. Itu sakit jiwa namanya.
You say there's nothing wrong
But under t-shirts you hide
Once there's no more flesh to shed, you'll fade away inside
(Stuck in a cycle that you can't escape)
Kau pikir awalnya mungkin akan baik-baik saja. Sekali dua kali memang tak ada pengaruhnya. Tapi, otakmu akan otomatis mencerna. Dan tanpa kau paksa pun, makananmu akan keluar dengan sendirinya. Mungkin bisa kau tutupi dengan pakaian longgar mu. Tapi lihatlah, tak ada daging tersisa di tubuhmu. Tak hanya dagingmu, jika sudah begitu, jiwamu pun ikut menghilang beserta lemak yang kau luruhkan.
The inside out
The inside out
The inside out
The inside out
Ohhh… find me another skin... To live within.
Tak perlulah untuk menjadi kurus dengan setengah mati, atau kau akan benar-benar mati. Nikmati apa yang kau miliki, kendalikan agar tak menjadi tak berarti.
No comments:
Post a Comment