Bangkit dari keterpurukan karena dihianati, bangkit dari rasa sakit hati yang lama menyelimuti, menyadari bahwa kesakitan yang selama ini dinikmatinya adalah hal yang sia-sia. Lagu ini seperti itu. Menggugah para hati yang tersakiti agar tak belarut-larut. Mari kita sama-sama renungkan.
For all the times I felt cheated, I complained
You know how I love to complain
For all the wrongs I repeated, though I was to blame
I still cursed that rain
I didn't have a prayer, didn't have a clue
Then out of the blue
Bertahun-tahun aku menjalani hidup layaknya mayat hidup. Kurus kering tak bercahaya. Hari-hariku dipenuhi luka. Setiap detikku berhias air mata. Dulu, aku tak mudah menangis. Sesakit apapun, biasanya aku kuat. Tapi waktu itu aku benar-benar terluka. Egoku tersakiti. Aku tak bisa menerima kenyataan digantikan oleh orang lain begitu saja, dan diputuskan tanpa alasan yang masuk akal. Aku mencoba untuk bangkit dari keterpurukan itu, dan kutemukan seseorang lagi. Sayangnya, aku melakukan kesalahan yang sama. Aku menyerahkan hatiku, sepenuhnya. Sesaat, lukaku terabaikan. Namun, ternyata seseorang itu sudah punya orang lain. Aku kembali terluka dengan keadaan itu. Hatiku sudah kadung kupasrahkan. Sulit rasanya melewati keterpurukan yang kedua. Aku menangisi nasib cintaku. Mengapa harus selalu seperti itu? Mengapa aku harus selalu berebut cinta dengan yang lain? Tak bisakah kumiliki cinta itu untuk diriku sendiri saja? Aku tak berani memohon pada Tuhan. Aku merasa hina dengan keadaanku. Aku merasa tak punya jalan keluar dari keterpurukanku. Aku sendirian. Tapi, di sela-sela tangisku, mulai kuberanikan diriku untuk memohon petunjuk. Aku ingin terlepas dari keadaan ini. Aku ingin bebas dari rasa merecoki hubungan orang lain. Aku tidak ingin hidup berlumur dosa lagi. Hingga suatu hari, muncullah dirimu. Dengan cara yang tak terduga, dengan hasil yang juga tak kuduga.
God gave me you to show me what's real
There's more to life than just how I feel
And all that I'm worth is right before my eyes
And all that I live for though I didn't know why
Now I do, 'cause God gave me you
Dulu, aku skeptis menjalani hidup. Aku selalu takut terluka lagi berhubungan dengan orang lain. Tapi, bahkan tanpa berusaha terlalu keras, kau mampu meyakinkanku bahwa hidupki terlalu berharga untuk disia-siakan dengan ribuan luka. Aku dipaksa dengan cara yang lembut untuk membuka mataku pada dunia, untuk tak terbutakan cintaku pada orang-orang yang hanya bisa melukaiku dengan alasan mencintaiku. Dia meyakinkan aku bahwa aku masih berharga, masih layak mendapatkan cinta yang tulus untukku sendiri. Dia memintaku untuk tak menyerah pada hatiku. Aku harus tetap hidup dengan baik agar bisa menemukan cinta sejatiku. Terima kasih, Tuhan. Kau menjawab doaku. Kau mempertemukanku dengannya, orang yang didalamnya terangkum segala kebaikan mantan-mantan kekasihku, tanpa keburukan tak termaafkan yang menyertainya. Semoga tetap seperti itu. Mulai sekarang, aku akan belajar mencintaimu.
For all the times I wore my self pity like a favorite shirt
All wrapped up in that hurt
For every glass I saw, I saw half empty
Now it overflows like a river through my soul
From every doubt I had, I'm finally free
I truly believe
For all the times I felt cheated, I complained
You know how I love to complain
For all the wrongs I repeated, though I was to blame
I still cursed that rain
I didn't have a prayer, didn't have a clue
Then out of the blue
Bertahun-tahun aku menjalani hidup layaknya mayat hidup. Kurus kering tak bercahaya. Hari-hariku dipenuhi luka. Setiap detikku berhias air mata. Dulu, aku tak mudah menangis. Sesakit apapun, biasanya aku kuat. Tapi waktu itu aku benar-benar terluka. Egoku tersakiti. Aku tak bisa menerima kenyataan digantikan oleh orang lain begitu saja, dan diputuskan tanpa alasan yang masuk akal. Aku mencoba untuk bangkit dari keterpurukan itu, dan kutemukan seseorang lagi. Sayangnya, aku melakukan kesalahan yang sama. Aku menyerahkan hatiku, sepenuhnya. Sesaat, lukaku terabaikan. Namun, ternyata seseorang itu sudah punya orang lain. Aku kembali terluka dengan keadaan itu. Hatiku sudah kadung kupasrahkan. Sulit rasanya melewati keterpurukan yang kedua. Aku menangisi nasib cintaku. Mengapa harus selalu seperti itu? Mengapa aku harus selalu berebut cinta dengan yang lain? Tak bisakah kumiliki cinta itu untuk diriku sendiri saja? Aku tak berani memohon pada Tuhan. Aku merasa hina dengan keadaanku. Aku merasa tak punya jalan keluar dari keterpurukanku. Aku sendirian. Tapi, di sela-sela tangisku, mulai kuberanikan diriku untuk memohon petunjuk. Aku ingin terlepas dari keadaan ini. Aku ingin bebas dari rasa merecoki hubungan orang lain. Aku tidak ingin hidup berlumur dosa lagi. Hingga suatu hari, muncullah dirimu. Dengan cara yang tak terduga, dengan hasil yang juga tak kuduga.
God gave me you to show me what's real
There's more to life than just how I feel
And all that I'm worth is right before my eyes
And all that I live for though I didn't know why
Now I do, 'cause God gave me you
Dulu, aku skeptis menjalani hidup. Aku selalu takut terluka lagi berhubungan dengan orang lain. Tapi, bahkan tanpa berusaha terlalu keras, kau mampu meyakinkanku bahwa hidupki terlalu berharga untuk disia-siakan dengan ribuan luka. Aku dipaksa dengan cara yang lembut untuk membuka mataku pada dunia, untuk tak terbutakan cintaku pada orang-orang yang hanya bisa melukaiku dengan alasan mencintaiku. Dia meyakinkan aku bahwa aku masih berharga, masih layak mendapatkan cinta yang tulus untukku sendiri. Dia memintaku untuk tak menyerah pada hatiku. Aku harus tetap hidup dengan baik agar bisa menemukan cinta sejatiku. Terima kasih, Tuhan. Kau menjawab doaku. Kau mempertemukanku dengannya, orang yang didalamnya terangkum segala kebaikan mantan-mantan kekasihku, tanpa keburukan tak termaafkan yang menyertainya. Semoga tetap seperti itu. Mulai sekarang, aku akan belajar mencintaimu.
For all the times I wore my self pity like a favorite shirt
All wrapped up in that hurt
For every glass I saw, I saw half empty
Now it overflows like a river through my soul
From every doubt I had, I'm finally free
I truly believe
Sekian lama aku terluka, hingga aku terbiasa dengan rasa itu, dan bahkan kunikmati. Hingga, jika aku bahagia sedikit saja, aku jadi kangen dengan nyeri yang menjalar di hatiku. Ketika terluka, aku benci melihat hal-hal yang mengingatkanku pada mantan pacarku. Hal-hal sepele dan alasan yang tidak masuk akal bisa membuaatku menangis berderai-derai. Aku membenci kendaraan yang sama, kaus warna sama, potongan tubuh yang sama. Tapi kupandangi lekat-lekat hal-hal yang kubenci itu, setidaknya aku bisa mengingatnya, dan itu membuat hatiku cukup hangat. Tapi sekarang, setelah ada dirimu, semua yang kupandang jadi berbeda. Aku tak lagi membenci banyak hal. Bahkan aku bisa menertawakan kesakitanku. Akhirnya, aku terbebas dari rasa bersalah sekarang. Aku tak lagi ragu menentukan hidupku. Aku tak lagi khawatir memulai hubungan, karena kau mampu meyakinkanku kalau kau tak kan menyakitiku. Satu hal yang membuatku yakin adalah, kau memintaku menikah denganmu.
In your arms I'm someone new
With every tender kiss from you
Oh, must confess
I've been blessed
God gave me you
In your arms I'm someone new
With every tender kiss from you
Oh, must confess
I've been blessed
God gave me you
Bersamamu, aku merasa terlahir kembali. Dengan segala kelembutan yang kau limpahkan padaku, aku merasa begitu nyaman, dan aman. Harus kuakui, kaulah yang kucari selama ini.
Terima kasih, Tuhan. Tak terhingga rasa syukurku karena tlah Kau pertemukan aku dengan kekasih sejatiku, yang bersedia menerimaku apa adanya, tanpa mempertanyakan kelamnya masa laluku.
No comments:
Post a Comment