Pages

Stockholm Syndrome - One Direction

Sindrom Stockholm adalah respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. Sindrom ini dinamai berdasarkan kejadian perampokan Sveriges Kreditbank di Stockholm pada tahun 1973. Perampok bank tersebut, Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson, memiliki senjata dan menyandera karyawan bank dari 23 Agustus sampai 28 Agustus pada tahun 1973. Ketika akhirnya korban dapat dibebaskan, reaksi mereka malah memeluk dan mencium para perampok yang telah menyandera mereka. Mereka secara emosional menjadi menyayangi penyandera, bahkan membela mereka. Sandera yang bernama Kristin bahkan jatuh cinta dengan salah satu perampok dan membatalkan pertunangan dengan pacarnya setelah dibebaskan. Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan oleh kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi saat perampokan. Sumber: Wikipedia

Harry:
Who’s that shadow holding me hostage
I’ve been here for days
Who’s this whisper telling me
That I’m never gonna get away


Hari ini, aku mengalami kejadian yang bisa dikatakan buruk. Seseorang menculikku, menyekapku, di sebuah tempat yang tidak pernah kutahu, dan bahkan penculikku pun aku tidak tahu. Ia selalu mengenakan penutup wajah. Meski begitu, aku tidak diperlakukan dengan buruk. Ia hanya berkepentingan dengan bosku. Ia bahkan memberitahukanku bahwa aku sudah berada di tempat ini berhari-hari. Entahlah, aku bahkan tak bisa melihat matahari. Yang kutahu, kalau kudengarkan dari perbincangan telepon ia dan seseorang di seberang sana, aku masih akan lama berada di sini karena  perundingannya alot.

Zayn:
I know they’ll be coming to find me soon
But I fear I’m getting used to
Being held by you


Aku yang sudah terbiasa menjalani hidup sendirian, kesepian, tak lagi merasa asing dengan tempat sunyi seperti ini. Hanya saja tempat ini belum kukenal, jadi belum terasa nyaman. Akan tetapi, suara orang itu, yang lembut dan baik kepadaku, sikapnya yang santun dan menghargaiku malah membuatku kerasan disekap seperti ini. Aku takut, aku justru tak ingin lepas dari semua ini.

Harry:
Baby, look what you’ve done to me
Baby, look what you’ve done now
Baby, I’ll never leave you
If you keep holding me this way
Baby, look what you’ve done to me
Baby, you got me tied down
Baby, I’ll never leave
If you keep holding me this way


Lihatlah, kau telah menyentuh sisi kesendirianku, mengisinya dengan obrolan-obrolan ringan yang menghiburku. Kau telah menahanku, dan kau harus membayarnya dengan kepatuhanku, bahwa aku tak akan pernah pergi dari sisimu. Sudah kuputuskan, kalaupun nanti aku dibebaskan, aku akan mengikutimu kemanapun perginya dirimu. Karena, kau telah membuatku nyaman dengan kebersamaan kita yang sebentar saja.

Louis:
Who’s this man that’s holding your hand
And talking ‘bout your eyes
Used to sing about being free
But now, he’s changed his mind


Oh, kau adalah orang yang pertama kali menyentuh hatiku. Orang yang dengan tulus menghiburku dengan menggenggam tanganku. Hangatnya menjalar ke hatiku. Matamu, satu-satunya bagian dari wajahmu yang bisa kulihat, memancarkan cinta yang sulit untuk kutolak. Aku, yang dulu lantang jika membicarakan tentang kebebasan hidup, kini bertekuk lutut di hadapanmu, meminta untuk terus dan terus ditawan olehmu.

Niall:
I know they’ll be coming to find me soon
But my Stockholm Syndrome is in your room
Yeah I fell for you


Aku tahu suatu hari mereka akan menemukanku dan membebaskanku. Sayangnya, aku sudah terjangkit Stockholm Syndrome, jatuh cinta kepada penyekapku. Bagaimana ini?

Liam:
All my life I’ve been on my own
I use a light to guide me home
But now together, we’re alone
And there’s no other place I’d ever wanna go


Seumur hidup, aku mengagungkan kebebasan. Dan kebebasan membawaku kepada kesendirian. Tak pernah ada kekasih yang singgah. Tapi berdua denganmu, di kamar ini, di tempat antah berantah ini, kau telah mengubah hatiku. Aku siap untuk tak lagi sendirian. Aku ingin selalu bersamamu. Jangan lepaskan aku.

3 comments: