Pages

Forever and Always – Taylor Swift

Forever and always, happily ever after, adalah bahasa dalam dongeng yang menorehkan ribuan harapan jika diucapkan. Apalagi, bagi orang yang sedang kasmaran, kalimat seperti itu sungguh melambungkan hati. Karena itu, tak adil rasanya jika tiba-tiba yang selamanya itu berubah mati rasa, tak mencinta, tak lagi memuja.

Once upon a time, I believe it was a Tuesday
When I caught your eye
And we caught onto something, I hold on to the night
You looked me in the eye and told me you loved me
Were you just kidding? 'Cause it seems to me

Ini adalah sebuah kisah di hari Selasa. Hari di mana aku bertemu denganmu, mengenalmu, menyukai segala hal tentangmu. Hari itu, saat pendangan mata kita bertemu, aku merasakan sesuatu. Segera setelah hari itu, kau mengatakan bahwa kau jatuh cinta kepadaku. Benarkah? Aku senang sekali mendengarnya, sekaligus tak percaya, karena kita hanya saling mengenal sebentar saja. Mungkin kau hanya bercanda, tapi kegembiraanku menolak kenyataan itu, kuanggap kau sungguh-sungguh mengatakannya.

This thing is breaking down, we almost never speak
I don't feel welcome anymore
Baby, what happened? Please tell me
'Cause one second it was perfect
Now you're halfway out the door


Cinta memang menemukan jalan dengan sendirinya. Kapan ia ingin masuk, dan kapan ia keluar begitu saja. Tiba-tiba, suatu hari aku merasakan ada yang berbeda. Sikapmu berubah. Segala yang kulakukan salah. Kebahagiaan itu runtuh, musnah. Tinggal rasa putus asa dan tak diterima yang terus mendera. Aku selalu bertanya-tanya, ada apa? Apa yang terjadi? Mengapa tiba-tiba kau memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini? Dan aku masih bisa melihatmu di sana, di ujung hubungan kita, melangkah perlahan tapi pasti, meninggalkanku sendiri. Sedetik yang lalu cintaku begitu sempurna, sedetik kemudian hancur berantakan.

And I stare at the phone and he still hasn't called
And then you feel so low, you can't feel nothin' at all
And you flashback to when he said, forever and always
Oh, oh


Kupandangi hapeku berulang kali, tak ada telfon, tak ada sms, tak ada notifikasi apapun darimu. Mengapa? Apakah kau benar-benar telah tak ada rasa padaku? Aku jadi merasa bersalah, minder dan sebagainya kalau kau menjauhiku seperti ini. Tak ingatkah jika dulu kau berulang kali mengatakan bahwa cintamu padaku pasti akan bertahan selamanya? Itu bohong ya?

Oh, and it rains in your bedroom, everything is wrong
It rains when you're here and it rains when you're gone
'Cause I was there when you said forever and always


Mengingat tentang kita, menerbitkan mendung, mengguyurkan hujan dalam kamar. Air mata tak sanggup lagi kubendung. Segala yang kulakukan dan kukatakan sekarang salah di matamu. Aku harus bagaimana? Aku kan hanya mengingat bagaimana saat kau mengatakan bahwa kau akan selalu mencintaiku, untuk selamanya. Apa aku salah jika menagih perkataanmu itu?

Was I out of line? Did I say something way too honest
That made you run and hide like a scared little boy?
I looked into your eyes, thought I knew you for a minute
Now I'm not so sure


Apakah aku terlalu terbuka kepadamu, hingga segala rasa yang kucurahkan terdengar salah bagimu? Apakah jika kubilang aku tak sanggup menjalani hubungan yang seperti ini, berarti cintaku untukmu sudah tak ada lagi? Bukan begitu kan maksudku. Lantas, mengapa kau lari, sembunyi seolah aku yang menyalahi? Kupikir selama ini aku mengenalmu. Setelah menatap sebentar matamu terakhir kali, aku sudah tak yakin lagi tentang bagaimana hatimu.

So here's to everything, coming down to nothing
Here's to silence that cuts me to the core
Where is this going? Thought I knew for a minute
But I don't anymore

Jadi, pada akhirnya, hubungan kita yang pernah kita jalani penuh derita, yang pernah kita perjuangkan demi cinta, harus berakhir seperti ini ya? Hampa, sia-sia. Aku kesepian lagi, aku sendirian lagi. Kepergianmu menyayat hatiku. Kau yang bersedia menerimaku saat aku buruk rupa, sekarang juga meninggalkanku, mengembalikanku menjadi si buruk rupa yang hina dina. Aku tak lagi mengenalmu, tak lagi berani bergantung pada hatimu.

Oh, and it rains in your bedroom, everything is wrong
It rains when you're here and it rains when you're gone
'Cause I was there when you said forever and always
You didn't mean it, baby, I don't think so
Oh, oh


Dan aku menangis lagi, mengingat kisah kita, saat kita saling mncinta. Kau berjanji padaku, bahwa kau akan selalu mencintaiku, saat itu dan selamanya. Bohong kah? Kurasa memang begitu. Ungkapan itu hanya untuk merayuku, menyenangkanku sesaat saja, bukan ungkapan yang kau niati dari dasar hatimu.

Oh, back up, baby, back up, did you forget everything?
Back up, baby, back up, did you forget everything?

Hei, ingatlah, Kasih. Apa kau lupa segala tentang kisah kita, hingga kau tega pergi meninggalkanku begitu saja?


1 comment: