Mengetahui bahwa sekian lama kita dibohongi, ternyata lebih sakit dari fakta bohong itu sendiri ya. Apalagi kalau ternyata hampir semua orang di sekitar kita sudah tahu, dan hanya kita yang tahu terakhir kali. Serasa seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Merasa bodoh dan sangat malu. Taylor Swift ingin menggambarkan akhir hubungan yang seperti itu. Hubungan yang berakhir karena penghianatan.
All this time I was wasting hoping you would come around
I’ve been giving out chances everytime and all you do is let me down
And it's taking me this long baby but I figured you out
And you think it will be fine again but not this time around
Karena aku mencintaimu, maka aku menutup mata, telinga, dan semua inderaku untuk menolak apapun yang buruk tentangmu. Hanya yang baik-baik saja yang kusaring. Meski batinku sebenarnya tahu, ada yang salah tentang dirimu. Tapi, cintaku meyakinkanku bahwa kau mungkin akan berubah, dan semuanya akan kembali baik-baik saja. Ternyata yang kulakukan itu semuanya sia-sia. Waktu yang kuhabiskan untuk membaik-baiki dirimu di hatiku terbuang percuma. Berkali-kali kau buat kesalahan, berkali-kali pula kumaafkan dan kuberi kesempatan ulang. Tapi kau dengan bodohnya membuang semua itu, bertahan dengan kebohonganmu, seolah aku tak pernah tahu. Aku sangat mengenalmu hingga aku tahu, pada akhirnya begitulah dirimu. Kau lebih suka menjaga imagemu, meski bohong forever sekalipun, dari pada harus meminta maaf dan memperbaiki segalanya. Itulah dirimu. Salahku begitu lama dibutakan cinta, hingga tak sadar ada musuh di depan mata.
You don’t have to call anymore
I won’t pick up the phone
This is the last straw
Don’t want to hurt anymore
And you can tell me that you’re sorry
But I won’t believe you baby like I did before
You’re not sorry no more, no more, no
Sudahlah, pada akhirnya, akulah yang harus mengorbankan banyak hal lagi. Perasaanku, cintaku, semuanya. Mulai hari ini, lebih baik kita akhiri semuanya. Tak perlu menelepon aku lagi, tak perlu berkencan lagi. Aku tak kan meneleponmu, ataupun mengangkat telepon darimu. Kurasa, rasa bertahan itu sudah sampi dipuncaknya. Aku tak kuat lagi, harus segera kuakhiri. Kau tahu kenapa? Karena aku sudah muak dengan segala rasa sakit yang kau sebabkan. Meski kau menangis, meski kau meminta maaf dengan berlutut, aku tetap akan berkata tidak kali ini. Aku tahu kau benar-benar menyesal. Tapi aku benar-benar tak ingin kembali padamu. Sudah cukup semuanya, sudah cukup untuk semua kesakitan selama ini.
Lookin’ so innocent
I might believe you if I didn’t know
Could’a loved you all my life
If you hadn’t left me waiting in the cold
And you got your share of secrets
And I’m tired of being last to know
And now you’re asking me to listen
Cuz it's worked each time before
Kulihat kau sepertinya tak terlalu merasa bersalah. Tersirat dari tatapan matamu. Meski mulutmu terus mengucapkan maaf, tapi ada sesuatu yang membuatku yakin bahwa itu hanyalah akal-akalanmu. Jika tak mengenalmu selama itu, aku mungkin akan langsung luluh pada rayuanmu. Sayangnya, aku terlalu mengenalmu, aku tahu betul kau sedang berbohong padaku. Andai saja kesalahanmu yang terakhir ini tak terlalu fatal, kau mungkin kumaafkan. Tapi kau keterlaluan, kau meninggalkanku sendirian di hari hujan, demi menerima telepon dari mantan pacar, lalu setelah itu menghilang tak ada kabar, muncul kembali sudah tak karuan, seolah aku bukanlah manusia yang bisa terluka. Kau punya banyak mantan, kau pun punya lebih banyak lagi yang belum mantan. Dan hanya aku orang dekatmu yang tidak tahu fakta itu. Teman-temanmu dan teman-temanku semua tahu tentang kelakuanmu. Atau memang aku nya yang dungu, tak menyadari hal itu sejak dulu? Baiklah, terserah saja, karena aku memutuskan untuk tak lagi bersama denganmu. Meski kau memaksaku untuk meneleponmu, aku tak kan lagi peduli. Biasanya rayuan mautmu mempan padaku, tapi tidak kali ini.
You had me calling for you honey
And it never would’ve gone away no
You used to shine so bright
But I watched our love it fade
Tak ada telepon-teleponan, akun fbmu sudah tak hapus dari pertemanan, semua yang menghubungkan kita sudah kubabat habis, jadi silakan nikmati kesendirianmu, nikmati kebebasanmu berpetualang tanpa harus merasa bersalah padaku. Dulu aku mencintaimu, tapi cinta ini sudah layu, karena kau terlalu panas untuk bunga cintaku.
All this time I was wasting hoping you would come around
I’ve been giving out chances everytime and all you do is let me down
And it's taking me this long baby but I figured you out
And you think it will be fine again but not this time around
Karena aku mencintaimu, maka aku menutup mata, telinga, dan semua inderaku untuk menolak apapun yang buruk tentangmu. Hanya yang baik-baik saja yang kusaring. Meski batinku sebenarnya tahu, ada yang salah tentang dirimu. Tapi, cintaku meyakinkanku bahwa kau mungkin akan berubah, dan semuanya akan kembali baik-baik saja. Ternyata yang kulakukan itu semuanya sia-sia. Waktu yang kuhabiskan untuk membaik-baiki dirimu di hatiku terbuang percuma. Berkali-kali kau buat kesalahan, berkali-kali pula kumaafkan dan kuberi kesempatan ulang. Tapi kau dengan bodohnya membuang semua itu, bertahan dengan kebohonganmu, seolah aku tak pernah tahu. Aku sangat mengenalmu hingga aku tahu, pada akhirnya begitulah dirimu. Kau lebih suka menjaga imagemu, meski bohong forever sekalipun, dari pada harus meminta maaf dan memperbaiki segalanya. Itulah dirimu. Salahku begitu lama dibutakan cinta, hingga tak sadar ada musuh di depan mata.
You don’t have to call anymore
I won’t pick up the phone
This is the last straw
Don’t want to hurt anymore
And you can tell me that you’re sorry
But I won’t believe you baby like I did before
You’re not sorry no more, no more, no
Sudahlah, pada akhirnya, akulah yang harus mengorbankan banyak hal lagi. Perasaanku, cintaku, semuanya. Mulai hari ini, lebih baik kita akhiri semuanya. Tak perlu menelepon aku lagi, tak perlu berkencan lagi. Aku tak kan meneleponmu, ataupun mengangkat telepon darimu. Kurasa, rasa bertahan itu sudah sampi dipuncaknya. Aku tak kuat lagi, harus segera kuakhiri. Kau tahu kenapa? Karena aku sudah muak dengan segala rasa sakit yang kau sebabkan. Meski kau menangis, meski kau meminta maaf dengan berlutut, aku tetap akan berkata tidak kali ini. Aku tahu kau benar-benar menyesal. Tapi aku benar-benar tak ingin kembali padamu. Sudah cukup semuanya, sudah cukup untuk semua kesakitan selama ini.
Lookin’ so innocent
I might believe you if I didn’t know
Could’a loved you all my life
If you hadn’t left me waiting in the cold
And you got your share of secrets
And I’m tired of being last to know
And now you’re asking me to listen
Cuz it's worked each time before
Kulihat kau sepertinya tak terlalu merasa bersalah. Tersirat dari tatapan matamu. Meski mulutmu terus mengucapkan maaf, tapi ada sesuatu yang membuatku yakin bahwa itu hanyalah akal-akalanmu. Jika tak mengenalmu selama itu, aku mungkin akan langsung luluh pada rayuanmu. Sayangnya, aku terlalu mengenalmu, aku tahu betul kau sedang berbohong padaku. Andai saja kesalahanmu yang terakhir ini tak terlalu fatal, kau mungkin kumaafkan. Tapi kau keterlaluan, kau meninggalkanku sendirian di hari hujan, demi menerima telepon dari mantan pacar, lalu setelah itu menghilang tak ada kabar, muncul kembali sudah tak karuan, seolah aku bukanlah manusia yang bisa terluka. Kau punya banyak mantan, kau pun punya lebih banyak lagi yang belum mantan. Dan hanya aku orang dekatmu yang tidak tahu fakta itu. Teman-temanmu dan teman-temanku semua tahu tentang kelakuanmu. Atau memang aku nya yang dungu, tak menyadari hal itu sejak dulu? Baiklah, terserah saja, karena aku memutuskan untuk tak lagi bersama denganmu. Meski kau memaksaku untuk meneleponmu, aku tak kan lagi peduli. Biasanya rayuan mautmu mempan padaku, tapi tidak kali ini.
You had me calling for you honey
And it never would’ve gone away no
You used to shine so bright
But I watched our love it fade
Tak ada telepon-teleponan, akun fbmu sudah tak hapus dari pertemanan, semua yang menghubungkan kita sudah kubabat habis, jadi silakan nikmati kesendirianmu, nikmati kebebasanmu berpetualang tanpa harus merasa bersalah padaku. Dulu aku mencintaimu, tapi cinta ini sudah layu, karena kau terlalu panas untuk bunga cintaku.
No comments:
Post a Comment