Pages

All Too Well – Taylor Swift

Jadi ingat All Iz Well nya Aamir Khan>_<.  Yang ini ceritanya sedikit lebih gelap. Tentang kisah masa kecil, cinta monyet yang bertahan, kehilangan dan ditinggalkan.

I walked through the door with you
It was cold, but something 'bout it felt like home somehow
Left my scarf there at your sister's house
And you still got it in your drawer, even now


Masih kah kau ingat kisah itu? Saat kita berumur awal belasan, kau dan aku berteman. Bahkan lebih akrab dari sekedar teman. Aku sering berkunjung ke rumahmu, dan kaupun sering berkunjung ke rumahku. Hari ini, setelah aku dewasa, aku kembali ke rumah ini lagi. Kulangkahi pintu yang dulu kulewati bersamamu. Hawa rumah ini tak seperti dulu. Tak ada aroma roti dan kayu perapian. Dingin, kusam. Tak ada dirimu. Tapi, rasa betah itu tetap singgah. Aku seperti pulang ke rumah. Ku kelilingi rumah sambil melihat-lihat, dan aku terkejut. Di sebuah laci, kutemukan scarf milikku, yang pernah kupinjamkan padamu dulu. Aku terharu kau masih menyimpannya hingga saat ini di laci kamarmu.

Oh, your sweet disposition, and my wide eyed gaze
We're singing in a car getting lost upstate
Autumn leaves falling down like pieces into place
And I can picture it after all these days


Dulu kau begitu manis, begitu baik hati. Kau selalu memperlakukanku seperti saudari kecilmu. Kau melimpahiku dengan kasih sayang yang tak kudapatkan dari rumah. Kit bertetangga, jadi kau tahu pasti keadaanku dulu di rumah seperti apa. Kita pernah bernyanyi bersama di mobil, saat keluarga kita berlibur bersama ke daerah selatan, melintasi hutan-hutan. Aku masih ingat, semburat jingga dedaunan musim gugur yang berjatuhan, seperti puzzle yang menata pada tempatnya. Kalau kau menanyakan padaku sekarang, aku masih bisa menceritakan padamu detailnya.

And I know it's long gone and that magic's not here no more
And I might be okay, but I'm not, fine at all


Kini, sihir itu sudah menghilang. Tak ada lagi dirimu di sana. Tak adalagi kehangatan yang kurasa. Aku mungkin terlihat baik-baik saja, tapi hatiku tak pernah baik-baik saja secara sempurna.

Cause here we are again on that little town street
You almost ran the red cause you were looking over to me
Wind in my hair, I was there,
I remember it all too well


Karena hari ini, kita dipertemukan kembali, di rumahmu yang lama, di kota kecil ini. Kulewati lampu merah di perempatan depan komplek kita, tempat di mana kau hampir saja ditilang polisi, karena menerobos lampu merah, karena memperhatikan rambutku yang berkibar tertiup angin, sambil tersenyum dan menatapku dengan lembut. Dulu, hatiku berdesir. Dan sekarang, nyeri desiran itu masih ada saat ku mengingatnya. Aku sadar, masih ada cinta di hatiku untukmu.

Photo album on my counter, your cheeks were turning red
You used to be a little kid with glasses in a twin size bed
And your mother's telling stories 'bout you on a tee-ball team
You tell me 'bout your past thinking your future was me
And I know it's long gone
And I forget about you long enough


Sungguh, masa kecil yang berubah membahagiakan begitu kau pindah ke rumah di sebelah rumahku. Aku yang kesepian, jadi ceria karena berteman denganmu. Masih kusimpan foto masa kecilmu di mejaku, foto lelaki kecil berkacamata, dengan pipi memerah saat dijepret kamera. Aku ingat pernah main ke rumahmu. Ibumu mempersilahkanku langsung ke kamarmu. Ada ranjang dua tingkat di sana, kau tidur di bagian bawah, bagian atas milik kakak laki-lakimu yang sudah merantau ke luar kota. Jadi kau sendirian saja. Ibumu juga manis dan hangat, persis seperti dirimu. Ia sering mendongeng tentang masa kanak-kanakmu saat kau bergabung di tim T-Ball. Dan aku suka mendengarnya, hingga kubiarkan ia bercerita berulang-ulang. Aku tahu semua itu telah lama berlalu, tapi aku masih bisa merasakan gema hangatnya di seluruh ruang bekas kamarmu ini. Namun, kita berdua tahu, setelah kejadian malam itu, tak ada lagi yang bisa kulakukan selain menjauhimu. Di tempat yang jauh, di kota lain, aku akhirnya bertemu kawan-kawan baru dan melupakanmu, hingga hari ini. Hair ini aku melupakan bahwa aku telah berusaha keras untuk melupakanmu.

Cause here we are again in the middle of the night
We're dancing round the kitchen in the refrigerator light
Down the stairs, I was there, I remember it all too well


Kuulang kembali peristiwa malam itu. Saat aku menyelinap ke kamarmu, setelah pertengkaran hebat kedua orang tuaku. Kau menghiburku, membuatku tertawa mengikik kesenangan. Seluruh orang di rumahmu sedang tidur. Kau mengajakku ke dapur, kita menari dalam gelap, hanya diterangi temaram lampu kulkas yang kekuningan. Kau masih menari saat aku menuruni tangga, melongok ke ruang bawah dapur, melihat kejadian yang tak kan mampu kita berdua lupakan, mungkin sampai saat ini.

And maybe we got lost in translation
Maybe I asked for too much
But maybe this thing was a masterpiece
Till you tore it all up
Running scared, I was there, I remember it all too well


Aku tak bisa menjelaskannya lewat kata-kata. Aku terlalu takut, aku terlalu terkejut. Malam itu, aku tak mengizinkanmu melihat semua yang kulihat. Kutarik kembali kau ke kamarmu, dan nafsu binatangku menuntut untuk dipenuhi. Kupikir karena kejadian tadi aku jadi terpancing. Pengalaman pertamaku, pengalaman pertamamu. Semuanya baik-baik saja sampai kau juga melihat hal yang sama malam berikutnya. Dan kau tiba-tiba membenciku. Entah benar atau tidak, tapi kau selalu menghindariku.

And you call me up again just to break me like a promise
So casually cruel in the name of being honest
I'm a crumpled up piece of paper lying here
Cause I remember it all, all, all too well


Saat kau bersedia untuk berbincang denganku kembali, kau menghancurkan hatiku. Karena kesempatan itu, justru kau gunakan untuk berpamitan denganku. Kau memang mengatakan kebenaran, bahwa kita tak mungkin bersama selamanya, karena orang tua kita yang sama-sama berbuat dosa. Tapi, aku terpuruk dan hancur berantakan saat itu. Kau pindah dengan ibumu, ayahku kabur entah kemana, dan ibuku mabuk-mabukan sepanjang siang dan malam. Aku masih mengingat semua kepahitan setelah kepergianmu itu dengan sangat jelas, karena aku kesepian, tak ada dirimu yang menghiburku dari kesakitan yang panjang.

Time won't fly, it's like I'm paralyzed by it
I'd like to be my old self again
But I'm still trying to find it
After plaid shirt days and nights when you made me your own
Now you mail back my things and I walk home alone
But you keep my old scarf from that very first week
Cause it reminds you of innocence and it smells like me
You can't get rid of it, cause you remember it all too well, yeah


Waktu memang tak mungkin bisa diulang. Inginnya kau tak lagi tergantung pada dirimu. Tapi tubuhku kaku, hatiku mati rasa setelah kau pergi. Kau telah mengambil semua yang ada di diriku, dan aku suka itu, lalu tiba-tiba kau mengembalikan semuanya, dan aku harus sendirian lagi menghadapi kehidupan yagn tidak ramah ini. Meski sekarang, setelah aku kembali, aku tahu betapa dulu kau sangat sayang padaku, hanya saja kau tak mampu jika terus berada di sisiku. Melihatku, berarti melihat ibuku yang merayu ayahmu. Dan rasanya pasti menjijikkan mengobrol denganku setelah kejadian itu. Kau sayang aku. Buktinya, kau memilih pergi. Bukti lagi, kau masih menyimpan syalku, yang katamu aromanya seperti aku. Manis dan segar. Aroma ketulusan. Kau tak bisa menyingkirkan seluruh diriku meski kau ingin, karena diriku telah menghuni hatimu.

Cause there we are again when I loved you so
Back before you lost the one real thing you've ever known
It was rare, I was there, I remember it all too well

Dan hari ini, kau muncul lagi di rumah lamamu, menatapku yang menatapmu. Hatiku masih dipenuhi cinta untukmu saat kugenggam syal itu. Kau, kembali karena kau hendak mengambil sesuatu yang kau tahu tak kan pernah kau dapatkan dimanapun. Limited edtion. Yaitu aku.

Wind in my hair, you were there, you remember it all
Down the stairs, you were there, you remember it all
It was rare, I was there, I remember it all too well


Angin sore yang lembut meniup rambutku. Kau masih terpana melihatnya. Dan kini, di rumah lamamu, kita turuni tangga keramat itu kembali, berdua, merenda kisah yang baru, membuang kisah pedih yang lama. Aku dan kau, akhirnya bisa berbahagia, karena kita berhak mendapatkannya.

6 comments:

  1. ya tuhan, berat sekali artinya --'

    ReplyDelete
  2. Agak sedikit jauh dari cerita lagu aslinya. But over all I like that...

    ReplyDelete
  3. Well sama dikit sm crita hidupku, pisah karena ortu, tp bedanya dia nggak pernah inget aku sm sekali

    ReplyDelete
  4. Gila... Taylor tulis lagu ini 1 tahun ternyata emang maknanya kuat banget. All too well is a masterpiece

    ReplyDelete
  5. Anjirr dalem bnget makna lagu nya:'((

    ReplyDelete
  6. Ketika aku membaca ini, aku begitu tahu apa yang dirasakan Swift pada saat itu. Pasti sedih yang begitu dalam menghantui hari-harinya.

    ReplyDelete