Sudah nonton film Life of Pi garapannya Ang Lee? Fantastic lho. Kalau belum sempat, silakan check synopsis filmnya yang lengkap dan runut di blog ku yang satunya ya, pamer . . . pamer . . . hehehe. Bisa di klik di sini. Monggo . . . .
Pi’s lullaby ini sendiri merupakan lagu pembuka. Sekilas, sepertinya hanya music saja yang terdengar. Atau, music yang diselingi gumaman. Eh, ternyata ada liriknya lho. Iseng-iseng browsing ternyata liriknya oke juga. Pas deh. Irama, suasananya, tema filmnya sama liriknya, klop banget. Sedikit, tapi berbobot. Ditulis dengan bahasa Tamil (aku tidak tahu bedanya dengan bahasa Urdu), mungkin seperti Indonesia dan Melayu kali ya, entahlah. Yang jelas, bahasa Indianya tidak seperti yang di film-film India popular gitu. Lullaby itu lagu pengantar tidur, anggap lagu ini di tujukan untuk anak-anak. Tapi, tidak ada salahnya orang dewasa juga ikut nyanyi. Check it out ya . . . .
Kanne
Oh, Cintaku …. Permata hatiku
Kanmaniye
Kegembiraan yang terpancar dari mataku, kaulah sumbernya.
Kannurangai ponne
Mengapa sudah malam belum juga tidur? Ayo sayangku, tidurlah. Kan kubuai dirimu dalam lembutnya lagu dan hangatnya pelukku.
Mayilo, togai mayilo
Pilih mana? Kau sebagai merak, atau sebagai bulu merak? Dua-duanya indah, dua-duanya penghias surge. Bagiku, kau lebih dari itu. Keindahanmu, tak tertandingi oleh bulu burung surge sekalipun.
Kuyilo, koovum kuyilo
Burung Kedasih, burung Tekukur. Suaramu lembut menenangkan, mengantar kehidupan ke alam mimpi yang tenang. Yang manakah dirimu? Burungkah, atau suara dengkur nya? Kau lebih menentramkan dari keduanya.
Nilavo, nilavin oliyo
Sinar bulan menemani kita mala mini. Sinarnya keperakan, hangat berseri. Menghias langit gelap di atas sana. Kau yang mana, Sayangku? Bulan yang bersinar, atau pantulan sinarnya? Bagiku, kau lebih bersinar dan lebih menghangatkan dari rembulan.
Imaiyo, imaiyin kanavo
Matamu sudah hampir terpejam sekarang sekarang. Bulu matamu yang lentik menghalangi cahaya dari matamu, mengajakmu ke dunia mimpi yang menyenangkan. Kau ini bulu mata yang menutupi rumitnya kehidupan, ataukah mimpi yang memanjakan? Bagiku, kau adalah segalanya. Bersamamu, rumitnya duniaku menghilang, tergantikan keindahan duniamu yang sederhana dan mendamaikan.
Rararo...Rararo...
Rararo...Rararo...
Tidurlah, peri kecilku. Biarkan selimut malam menghangatkanmu. Biarkan bintang-bintang mengajakmu menari di alam mimpi.
Malaro, malarin amudho,
Kau sewangi bunga, semanis sarinya.
Kaniyo, senkaniyin suvaiyo
Kau sesegar buah-buahan, melepas dahaga seperti sari buahnya.
Rararo...Rararo...
Tidurlah, wahai seluruh duniaku.
Pi’s lullaby ini sendiri merupakan lagu pembuka. Sekilas, sepertinya hanya music saja yang terdengar. Atau, music yang diselingi gumaman. Eh, ternyata ada liriknya lho. Iseng-iseng browsing ternyata liriknya oke juga. Pas deh. Irama, suasananya, tema filmnya sama liriknya, klop banget. Sedikit, tapi berbobot. Ditulis dengan bahasa Tamil (aku tidak tahu bedanya dengan bahasa Urdu), mungkin seperti Indonesia dan Melayu kali ya, entahlah. Yang jelas, bahasa Indianya tidak seperti yang di film-film India popular gitu. Lullaby itu lagu pengantar tidur, anggap lagu ini di tujukan untuk anak-anak. Tapi, tidak ada salahnya orang dewasa juga ikut nyanyi. Check it out ya . . . .
Kanne
Oh, Cintaku …. Permata hatiku
Kanmaniye
Kegembiraan yang terpancar dari mataku, kaulah sumbernya.
Kannurangai ponne
Mengapa sudah malam belum juga tidur? Ayo sayangku, tidurlah. Kan kubuai dirimu dalam lembutnya lagu dan hangatnya pelukku.
Mayilo, togai mayilo
Pilih mana? Kau sebagai merak, atau sebagai bulu merak? Dua-duanya indah, dua-duanya penghias surge. Bagiku, kau lebih dari itu. Keindahanmu, tak tertandingi oleh bulu burung surge sekalipun.
Kuyilo, koovum kuyilo
Burung Kedasih, burung Tekukur. Suaramu lembut menenangkan, mengantar kehidupan ke alam mimpi yang tenang. Yang manakah dirimu? Burungkah, atau suara dengkur nya? Kau lebih menentramkan dari keduanya.
Nilavo, nilavin oliyo
Sinar bulan menemani kita mala mini. Sinarnya keperakan, hangat berseri. Menghias langit gelap di atas sana. Kau yang mana, Sayangku? Bulan yang bersinar, atau pantulan sinarnya? Bagiku, kau lebih bersinar dan lebih menghangatkan dari rembulan.
Imaiyo, imaiyin kanavo
Matamu sudah hampir terpejam sekarang sekarang. Bulu matamu yang lentik menghalangi cahaya dari matamu, mengajakmu ke dunia mimpi yang menyenangkan. Kau ini bulu mata yang menutupi rumitnya kehidupan, ataukah mimpi yang memanjakan? Bagiku, kau adalah segalanya. Bersamamu, rumitnya duniaku menghilang, tergantikan keindahan duniamu yang sederhana dan mendamaikan.
Rararo...Rararo...
Rararo...Rararo...
Tidurlah, peri kecilku. Biarkan selimut malam menghangatkanmu. Biarkan bintang-bintang mengajakmu menari di alam mimpi.
Malaro, malarin amudho,
Kau sewangi bunga, semanis sarinya.
Kaniyo, senkaniyin suvaiyo
Kau sesegar buah-buahan, melepas dahaga seperti sari buahnya.
Rararo...Rararo...
Tidurlah, wahai seluruh duniaku.
Instrument nge-soul yg pernah saya dengar,.
ReplyDeleteHmmmmm.....seger dengerin..g bosenin...jadi keinget suasana desa
ReplyDeleteLirik nya dikit koq artinya panjang ya
ReplyDelete