Pages

Apologize – One Republic

Lagu yang menggemaskan, sesuai dengan isinya. Gemas pada perasaan seseorang, gemas pada perasaan sendiri. Cinta memang membingungkan. Inginnya menghindar, tapi hati tak kuasa melakukannya. Inginnya marah, tapi yang tertuang malah senyuman.

I'm holding on your rope
Got me ten feet off the ground
And I'm hearing what you say
But I just can't make a sound


Aku berpegangan pada talimu, intinya, hidupku dulu bergantung padamu. Kau pernah memberiku cinta yang teramat sangat dahsyat, hingga aku melayang, tak menginjak bumi yang gersang. Aku pernah bahagia bersamamu. Aku selalu mendengarkan janji-janjimu, yang kan mencintaiku selamanya, sampai ajal memisahkan, bahkan tetap saling mencinta saat pindah alam. Aku hanya mendengar, karena aku menyukai semua yang kukatakan. Tak kubalas dengan perkataan apapun, karena semua yang ingin kukatakan sudah terwakilkan olehmu. Aku bahagia bersamamu. Kau membangun hidupku, kau mencantikkan cintaku. Apa lagi yang bisa kusampaikan padamu? Hidupku benar-benar telah kau kuasai.

You tell me that you need me
Then you go and cut me down, but wait
You tell me that you're sorry
Didn't think I'd turn around and say

Aku suka saat kau bilang kau membutuhkanku. Aku suka kau selalu ingin dekat-dekat denganku. Membuatku merasa begitu berharga. Tapi suatu hari, kau tiba-tiba menghilang, pergi meninggalkanku begitu saja tanpa aba-aba. Kau melukai harga diriku. Seolah semua yang kau katakan dulu hanyalah bohong belaka. Inginnya aku percaya bahwa kau benar-benar pernah mencintaiku. Tapi caramu, membuatku  berfikir sebaliknya. Kurasa semuanya bohong belaka. Lalu kau tiba-tiba pula muncul di hadapanku. Kau bilang kau menyesal telah meninggalkanku. Kau bilang hanya butuh refreshing perasaan. Memangnya kau pikir aku ini apa? Computer yang bisa direfresh sesuai maumu? Mainan yang bisa diganti jika kau bosan? Aplikasi yang bisa diupdate biar kau tambah senang? Aku ini manusia, Sayangku. Nikmat dan bosan harus siap dihadapi dan dinikmati. Iya kan? Jangan seenaknya begitu dong, itu namanya mempermainkan. Dan tak ada siapapun yang bersedia dipermainkan, lelaki maupun perempuan. Silakan, merengeklah untuk kembali padaku. Akan kupikirkan ulang tentang hubungan kita.

That it's too late to apologize, it's too late
I said it's too late to apologize, it's too late
Too late, oh


Inginnya sih kuteriakkan padamu: KAU  TERLAMBAT! TAK ADA MAAF BAGIMU! Hatiku sudah terlanjur sangat sakit, bergantungan di talimu dan tiba-tiba kau lepaskan, rasa terhempas yang tidak mungkin kulupakan.

I'd take another chance, take a fall
Take a shot for you
And I need you like a heart needs a beat
But it's nothing new, yeah yeah


Tapi yang terjadi adalah, aku masih luluh padamu. Aku masih mencintaimu. Aku menerimamu kembali, memberimu kesempatan untuk memperbaiki apa yang sudah kau retakkan. Sebenarnya, lebih kepada aku lah yang membutuhkan dirimu lagi, untuk minikmati cintamu lagi. Ternyata, hati tak bisa dibohongi. Rasa sakit itu tetaplah menguasai. Sebanyak apapun kau mencurahkan cinta, hatiku menolak hal itu sebagai perhatian yang nyata. Cintamu sudah diblacklist di otakku. Tak ada nikmat yang kurasa dalam hatiku, meski kau mencoba terus untuk merayu. Karena, tak lagi kutemukan ketulusan di tiap bahasamu.

I loved you with a fire red, now it's turning blue
And you say sorry like the angel
Heaven let me think was you
But I'm afraid

Tak ada yang berubah darimu. Kau, tetaplah pecinta yang hebat, tapi bukan lagi untuk diriku. Aku pernah mencintaimu dengan teramat sangat, menggelora. Tapi sekarang, setiap kali bersamamu, setiap kali memikirkan dirimu, yang kurasakan adalah luka. Entahlah, mungkin karena aku memang bukan pemaaf. Jangan bertingkah seolah kaulah bidadari yang dikirimkan surga untukku. Surgaku telah kau renggut dulu. Aku mencintaimu, namun cintaku selalu dibayangi ketakutan akan kau tinggalkan. Bukankah mencintai seperti itu tak lagi nikmat dirasakan?

I'm holding on your rope
Got me ten feet off the ground


Menggantungkan hidupku padamu, seolah menyenangkan karena aku melayang, tapi juga menakutkan, karena sewaktu-waktu, aku bisa terjatuh dari gantungan.

No comments:

Post a Comment