Pages

Cold As You - Taylor Swift

Lagu tentang patah hati. Sakit, sendirian, terabaikan. Taylor Swift mencoba menggambarkan rasa sepi dan terabaikan itu sebagai tempat terdingin yang pernah ia huni. Begitulah.

You have a way of coming easily to me
And when you take
You take the very best of me
So I start a fight
'Cause I need to feel something
And you do what you want
'Cause I'm not what you wanted


Kuakui, aku terlalu gampang menerimamu dalam hidupku. Kau merangsek ke kehidupanku, mengambil segalanya dariku, mengambil segala sisi hidupku yang baik, menyisakan kehancuran pada diriku. Maka kuputuskan, aku akan bermusuhan saja denganku. Kan kukibarkan bendera perang, karena aku ingin kau merasakan kesakitan yang kurasakan sekarang. Silakan, lakukan yang kau mau, dan aku akan lakukan yang kumau. Aku baru sadar setelah berpisah, bahwa bukan aku yang kau inginkan. Dan itu sangat menyakitkan.

Oh what a shame
What a rainy ending given to a perfect day
Just walk away
Ain't no use defending words that you will never say
And now that I'm sitting here thinking it through
I've never been anywhere cold as you


Akhir yang memalukan bagiku. Kupikir, aku akan bahagia bersamamu. Ternyata, berakhir dengan hujan air mata. Pergilah jauh-jauh dari hidupku, agar aku tak lagi melihatmu di sekitarku. Aku tahu kau tak mengucap apapun untuk mengakhiri hubungan kita. Tapi, tindakanmu menjauhiku. Tindakanmu mengabaikanku tanpa alas an yang jelas, mengindikasikan bahwa aku harus menyingkir dari kisah cintamu. Sekarang, setelah perpisahan kita, kupikirkan segalanya. Tentangmu, tentang kita. Aku merasa, tak ada tempat di dunia ini yang lebih dingin dari hatimu.

You put up walls
And paint them all a shade of gray
And I stood there loving you
And wished them all away
And you come away with a great little story
Of a mess of a dreamer with the nerve to adore you


Kau, tanpa ada angin tanpa hujan, menjauh dariku. Kau tutup dirimu dari semua hal yang ingin kutahu. Kau bangun tembok di hadapanku, agar tak tersentuh olehku. Tembok yang kau cat warna kelabu, yang dulu kupikir kau bangun untuk melindungiku. Saat itu, aku tak bisa menjamah hatimu. Tapi aku bertahan, karena aku mencintaimu. Ternyata, aku mencintaimu sendirian, di balik tembok yang menjulang. Kuharap aka nada perubahan, kuharap tembok itu kan runtuh dengan sendirinya. Tapi tidak, kau muncul tiba-tiba dari balik tembok, dan membawa cerita tentang kekasih barumu. Aku tertipu.

You never did give a damn thing honey
But I cried, cried for you
And I know you wouldn't have told nobody
If I died, died for you
Died for you...


Aku begitu bodoh karena mencintaimu. Kau tak pernah member kebahagiaan yang pasti untukku. Semuanya semu. Tapi aku masih mencintaimu. Aku menangisi perpisahan kita. Aku bahkan ingin  mati karenanya. Tapi aku tahu kau tak kan peduli, meski aku benar-benar mati, karenamu.

No comments:

Post a Comment