Pages

Red – Taylor Swift

Waw. Suka banget lagu ini. Mendeskripsikan cinta dengan warna, begitu mengena.

Loving him is like driving a new Maserati down a dead end street
Faster than the wind
Passionate as sin, ended so suddenly
Loving him is like trying to change your mind
Once you're already flying through the free fall
Like the colors in autumn
So bright just before they lose it all


Biar kuceritakan sebuah kisah. Aku jatuh cinta, pada seorang lelaki yang menggugah rasaku, membuatku jatuh cinta setengah mati, kadang ngebut, kadang ngerem mendadak, seperti mengendarai Maserati baru melewati jalan buntu. Mulus, cepat, menyenangkan, namun menegangkan. Pernahkah kau jatuh cinta model roller coaster seperti itu? Sungguh tak ada bosannya. Indahnya, semilir cintanya, berhembus lebih cepat dari pada angin. Gairah yang kurasa, membuatku merasa bersalah namun dengan mudah kuabaikan. Karena mencintainya, mengubah cara berfikirku, menyingkirkan segala prinsip tentang hati dan cinta. Seperti terjun payung, bebas tanpa hambatan. Seperti indahnya warna-warni musim gugur, sekelebat, romantic, cepat tergantikan.

Losing him was blue like I'd never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
But loving him was red
Loving him was red

Meski begitu, kehilangan dirinya merupakan sesuatu. Ada sedih yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Ada patah hati yang tak bisa kukompromi. Kehilangan dirinya, menghilangkan sebagian diriku. Merindukannya, seperti menghadapi musim dingin yang kelabu. Antara putih dan hitam, antara benar menurut hati dan salah menurut diri. Tapi  mencintainya, benar-benar menggairahkan hidupku. Kuwarnai cinta ini dengan merah, semerah hatiku, semerah kisahku. Merah yang semangat, merah yang hangat.

Touching him is like realizing all you ever wanted was right there in front of you
Memorizing him was as easy as knowing all the words to your old favorite song
Fighting with him was like trying to solve a crossword and realizing there's no right answer
Regretting him was like wishing you never found out love could be that strong


Bisa menyentuhnya, adalah menyentuh sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa rasa cintaku itu nyata. Kenyataan bahwa benar-benar ada dirinya yang kucintai. Telah kuhafalkan seluruh lekuk wajahmu, agar mudah bagiku mengingatmu. Namun ternyata, mengingat dirimu seperti mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. Begitu sulit untuk dihafal, lebih sulit lagi dilupakan. Mengingat tentangmu, seperti menghafalkan lagu kita bersama. Tergantung suasana. Seperti menghafal lirik dalam lagu-lagu kesukaanmu, mudah jika sudah biasa kudengar. Entahlah, tapi aku suka. Bertengkar denganmu, seperti sedang menyelami hatimu. Memecahkan teka-teki emosimu, dan aku tak pernah tahu jawabannya. Satu hal yang tak bisa kulakukan adalah, menyesali kehadiranmu dalam hidupku, berarti mengingkari rasa cinta yang pernah begitu kuat merajai hatiku. Dan aku tahu itu tak benar. Karena cinta itu nyata kurasa.

Losing him was blue like I'd never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
But loving him was red
Oh red burning red


Lebih sulit lagi saat aku kehilanganmu. Melepasmu, adalah warna abu-abu. Pertengkaran antara benar dan salah. Aku ingin, tapi tak mampu. Merindumu, adalah rasa bersalah yang tiada habisnya. Melupakanmu, adalah hal yang tak mungkin. Namun mencintaimu, masih sangat kuingat rasanya. Rasa merah yang hangat, merah yang menyala.

Remembering him comes in flashbacks and echoes
Tell myself it's time now, gotta let go
But moving on from him is impossible
When I still see it all in my head

Memunculkanmu kembali dalam ingatanku, seperti menggemakan suara dalam gua, menggaung berbalik pada diriku. Kupikir, jika selamanya harus seperti ini, sungguh melelahkan. Ada saatnya, dan mungkin saat inilah waktunya, aku harus merelakan dirimu, untuk tak lagi menghiasi hari-hariku. Karena aku tahu, tak mungkin aku yang melepasmu. Aku tak sanggup melakukannya saat semua hal indah tentangmu, semua hal yang tak indah tentangmu, masih ada dalam hatiku. Kau, tak mungkin bisa kurenggut paksa dari hatiku.

Burning red!
Darling it was red!

Karena kau ini cinta yang merah. Merah yang hangat, merah yang menyala dengan kuat.

Oh, losing him was blue like I'd never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
Cause loving him was red yeah yeah red
We're burning red


Kehilanganmu, berarti kehilangan sebagian dari diriku. Merindukanmu membuat hatiku kelabu. Melupakanmu, seperti memunculkan seseorang yang tak pernah kukenal, tak mungkin. Mencintainya, masih bisa kurasakan hangatnya. Merah menyala, membakar segalanya.

And that's why he's spinning round in my head
Comes back to me burning red
Yeah yeah

Karena itulah, kau tak pernah bisa kurenggut paksa dari hatiku. Selalu berputar-putar di kepalaku, memenuhi seluruh hatiku dengan segala tentang dirimu. Kalau bisa, kembalilah padaku, lagi, dengan menyalakan merah ini, menghangatkan hati.

Cause love was like driving a new Maserati down a dead end street
Karena meski layaknya mengendarai Maserati di jalan buntu, namun rasanya menyenangkan sepenuh hatiku. Cepat, ngebut, mulus, berhenti mendadak, mengagetkan, selamat dan menyenangkan.

6 comments: