Pages

Don’t You Remember - Adele


I love this song. Bukan apa-apa sih, selain suaranya  Adelle yang cetar membahana (nyontek jargonnya Teh Syahrini ^_^), sepertinya lagu ini mewakili ribuan hati yang di tinggalkan kekasihnya begitu saja alias diputuskan sepihak. Secara kasat mata sih lagu itu kira-kira seperti itu isinya. Tapi, karena ini interpretasi, tetep harus ada ceritanya. Ya kan? ^_^ (siap-siap pasang senyuman, karena lagu mellow dan menyayat hati biasanya merusak mood dalam sehari. So, jangan dengarkan pagi-pagi)
When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single word was said, 
No final kiss to seal any seams, 
I had no idea of the state we were in, 
 Harus kumulai dari mana kisah ini ya?
Okay… begini saja. Ada seseorang yang pagi buta, baru bangun tidur, masih agak ngantuk, memeriksa hapenya (itu kan yang dilakukan kebanyakan orang sekarang, bangun tidur nengok hape, hehe) dan melongo seolah tak percaya, jantungnya berdegup kencang, dadanya sesak, air mata mengalir deras tanpa suara, tanpa dikomando. Di layar hapenya tertera nomor dan identitas yang begitu dikenalnya, yang ia hapal diluar kepala, yang bahkan nada deringnya saja ia bikin beda. Di bawah nomor itu tertulis sebaris kata yang otomatis membuka keran air matanya : KITA PUTUS atau JANGAN HUBUNGI AKU LAGI. Apa reaksi kalian saat mendapatkan sms seperti itu? Menggigit ujung bantal sambil berderai-derai? Atau memaki-maki sambil membanting hape ke… kasur? Well, apapun reaksinya, yang jelas marah dan sakit hati. Apalagi setelah itu terdengar suara seksi dan menggemaskan dari operator seluler bahwa nomor yang anda hubungi bla… bla… bla… Wack! Pengen nyabuti tower pastinya hehehe.
Bagiku, yang namanya putus hubungan itu, direncana dan disepakati aja menyayat hati, apalagi yang tak disangka. Ujug-ujug mak bedunduk, glodak! (bahasa apa sih???), pokoknya yang super mengagetkan, pasti menimbulkan banyak reaksi.

I know I have a fickle heart and bitterness, 
And a wandering eye, and a heaviness in my head, 
Satu, marah dan sedih, pasti. Kedua, lebih parah lagi jika ditunjang dengan proses menyalahkan diri sendiri. Setelah menangis, ia akan mulai berfikir tentang segala kelemahan yang ia miliki. Apakah penampilannya tak menarik lagi, apakah kata-katanya tak manis lagi, ataukah pelukannya tak menghangatkan lagi, dan sebagainya, dan sebagainya.

But don't you remember?
Don't you remember?
The reason you loved me before 
Baby, please remember me once more, 
Lalu, derita itu akan ia tambahi pula dengan mengenang kisah mereka dulu, yang begitu penuh cinta dan menggelora. Ia mulai memohon-mohon pada kekasihnya yang tak lagi mendengar keluh kesahnya, meratap sendirian seperti orang gila, yah… memang begitulah orang patah hati, seperti gila rasanya.

When was the last time you thought of me?
Or have you completely erased me from your memory?
Bertambah gila lagi saat kekasihnya tak bersedia dihubungi, serasa ingin mati. Perasaan direndahkan, dibuang, diacuhkan, dari orang yang dulunya pernah sangat sayang, benar-benar akan sangat menempatkan orang itu di lembah yang serendah-rendahnya. Jadi, jangan pernah lakukan itu pada kekasihmu, Kawan. Bicarakan baik-baik jika ingin mengakhiri hubungan.

I often think about where I went wrong 
The more I do, the less I know,
But I know I have a fickle heart and bitterness, 
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
Rasa direndahkan itu membuatnya selalu berfikir negatif. Jangan-jangan karena aku begini, atau begitu? Apalagi jika ditambah dengan hadirnya orang ketiga. Super duper deh patah hatinya. Rasa terbuang dan direndahkan itu akan semakin kuat. Ia akan sering membanding-bandingkan dirinya dengan kekasih baru mantannya, dan berakhir dengan rasa rendah diri lagi, dan menangis lagi. Benar-benar rasa yang tak tertahankan, yang bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan luka, untuk menetralisir trauma.
Hmmmhhh… aku tidak ingin melukiskan luka itu dengan kata-kata, takut galau lagi.

Gave you the space so you could breathe,
I kept my distance so you would be free,
And hope that you find the missing piece,
To bring you back to me,
When will I see you again?
Setelah waktu berlalu, orang bilang time heals everything, but, to me, the wound will become a scar. Meski ada seseorang yang menyembuhkan kelak, luka itu akan tetap menyisakan ketakutan.
Mencintai seseorang itu pilihan hati, tak perlu disesali semenyakitkan apapun. Sesal hanya menyiram cuka pada luka.
Saat waktunya tiba, bekas luka itu tak kan terasa lagi sakitnya, meski terlihat bentuknya. Kulit yang kusam, mata yang tak lagi bercahaya, semangat hidup yang berkurang.
Tapi, yakinlah, mengendalikan emosi itu tindakan yang paling bijaksana. Jangan biarkan orang yang menyakiti kita merasa lebih menang lagi mendengar rengekan dan ratapan kita. Just stay calm.
Ia pun melakukannya. Setelah beberapa waktu berlalu, ia menguatkan hati dan membiarkan kekasihnya menjauhinya. Ia mulai mengorek kembali kepercayaan dirinya , meyakini banyak hal positif dalam dirinya, mendoktrin dirinya sendiri bahwa kekasihnya akan menyesal  telah meninggalkannya.  Meski di sudut hatinya ada rasa untuk dipertimbangkan kembali, tapi ia tetap yakin ia punya kebahagiaan yang lebih besar lagi yang bisa ia dapatkan dari orang lain, dengan dirinya yang lebih positif.
Sekian.

3 comments:

  1. GALAU nya Luar Biasaa... :(

    Baby, Please remember me once more :'(

    ReplyDelete
  2. tolong interpretasikan lagu im a big bright shining star dong

    ReplyDelete