Pages

Bimbang – Melly Goeslow

Bimbang, bingung menentukan pilihan.  Padahal lagu ini tertulis gamblang, tapi bisa jadi banyak memunculkan penafsiran. Maka, ada satu cerita yang ingin kutuangkan dalam menafsirkan lagu ini.

Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan


Aku terhenyak. Telah lama tak muncul nomer itu di hapeku. Itu nomor dari masa lalu, yang meski telah kuhapus namun tetap lekat di kalbu. Sekali melihat aku tahu pemilik nomor itu. Hatiku berdesir. Seketika kerinduan membuncah dalam hatiku, dan tangisku pun pecah. Ia adalah seseorang yang pernah mengisi hari-hariku dengan cinta dan kebahagiaan. Karena suatu hal yang prinsip, kami harus terpisah. Tapi hari ini, satu kalimatnya dalam pesan itu membuatku tergugah. Dia masih mengingatku. Dia masih mencintaiku. Aku masih menyukai cara dia mengucapkan rasa cinta itu. Dia tak pernah tahu, selama ini, dalam malam-malamku yang sepi, rinduku tak pernah berhenti. Andai aku mampu, aku ingin menuliskan segala rasaku.

Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci


Orang bilang rindu itu manis, indah, mendebarkan. Manis di mananya kalau seseorang yang kau rindukan bahkan tak berhak kau rindukan, dan tak tahu kau rindukan? Rindu yang seperti ini sungguh sangat menyiksaku. Tak manis sama sekali. Begitu menerima pesanmu, beragam rasa yang telah kupendam kembali naik ke permukaan. Aku dilanda bimbang, kembali seperti ke beberapa tahun silam. Andai aku bisa, aku ingin membenci dirimu saja. Namun kenyataannya, hatiku tak mampu membencimu, karena cinta itu masih mengakar kuat dalam hatiku.

Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu persimpangan jalan yang sulit kupilih

Dadaku kembali sesak, mengingat masa lalu. Betapa ragu itu membunuhku, dan betapa luka itu masih terasa sakitnya. Kupejamkan mata, perlahan menarik nafas panjang, mencoba melupakanmu. Aku bimbang. Di satu sisi, aku masih mencintaimu, dan tak sabar untuk membalas smsmu lalu memulai lagi seperti dulu. Di sisi lain, aku tahu kau masih tak berhak untuk kucintai karena kau ada yang memiliki dan itu berarti aku akan mengulang luka di masa lalu. Aku terjebak. Sungguh, hatiku gementar hanya dengan satu kata sapaanmu. Ingin kulanjutkan, tapi aku tahu itu akan menghancurkan hidupku. Ingin kuacuhkan, tapi aku tahu itu akan lebih menghancurkan hidupku. Bagaimana ini?

Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa namun ada yang hilang separuh
diriku


Akhirnya, kuputuskan untuk membiarkan saja semua ini. Aku tahu aku akan hancur dengan melepasmu. Tapi setidaknya, aku akan hancur sendirian. Jika aku menerimamu kembali, bukan hanya aku, tapi kau dan seseorang yang memilikimu juga akan ikut hancur. Karenanya, biarkan aku menikmati pedihnya sendiri tanpa dirimu. Dengan begini aku akan membiarkanmu berbahagia sepenuhnya, tak lagi terbagi.

8 comments: