Pages

Daylight – Maroon 5

Cerita tentang menjelang perpisahan. Rasa berat di hati yang tak tertahankan. Tahu akan segera berpisah, inginnya selalu bersama, tapi tak bisa.

Here I am waiting, I’ll have to leave soon
Why am I holding on?
We knew this day would come, we knew it all along
How did it come so fast?
This is our last night but it’s late
And I’m trying not to sleep
Cause I know, when I wake, I will have to slip away


Kuceritakan sebuah kisah. Tentang diriku dan kekasihku. Kekasih yang baru kini kutemui, namun harus segera kuakhiri. Mengapa? Karena memang harus begitu. Kalau tak diakhiri, maka semuanya akan menderita. Tapi aku masih di sini, menunggu segala kemungkinan agar semuanya baik-baik saja. Menunggu agar aku bisa kembai padanya, dalam keadaan baik-baik saja. Tidak seperti ini, penuh konflik dan harus diakhiri. Aku tahu saat seperti ini harus segera tiba. Tapi sekarang, ketika tiba saatnya, hatiku gusar. Rasanya cepat sekali saat terakhir ini datang. Aku harus menemuinya untuk meninggalkannya. Bagaimana ini? Malam ini aku bersedia menemuimu. Kau bilang setidaknya kita harus saling memiliki untuk terakhir kali. Tapi sekarang sudah larut, dan aku tetap tak bisa tidur. Tepatnya, tak ingin tidur. Karena, aku takut, jika besok aku bangun, semuanya akan selesai dan menghilang.

And when the daylight comes I’ll have to go
But tonight I’m gonna hold you so close
Cause in the daylight we’ll be on our own
But tonight I need to hold you so close
Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah


Dan saat pagi menjelang, aku harus pulang. Kembali ke keadaanku sekarang, yang tanpa dirimu, yang tak boleh mencintaimu. Biarlah. Yang penting akan kunikmati malam ini. Bersamamu, bercengkerama sampai pagi menyapaku. Akan kudekap kau erat, karena mentari pagi akan memisahkan kita. Yang penting, malam ini mari kita bersenang-senang bersama.

Here I am staring at your perfection
In my arms, so beautiful
The sky is getting back, the stars are burning out
Somebody slow it down
This is way too hard, cause I know
When the sun comes up, I will leave
This is my last glance that will soon be memory


Oh, betapa menyesakkan hati. Melihatmu terlelap di sampingku. Begitu cantik, begitu sempurna. Tubuhmu yang kupeluk, begitu pas dalam dekapanku. Aku mulai khawatir, karena langit mulai terang, dan bintang gemintang memudar. Hatiku kecut, kebat-kebit mengingat inilah akhirnya. Inginnya kuteriakkan, agar tuhan memperlambat waktu, agar aku bisa lebih lama bersamamu. Tuhan, matahari akan segera terbit, dan kita akan segera berpisah. Tak kan lagi kulihat dirimu, karena malam ini terakhir kalinya kuliat dirimu. Kan kuresapi wajahmu, dan kumasukkan dalam hatiku.

I never wanted to stop
Because I don’t wanna stuck alone babe, stuck alone babe
I was afraid of the dark
But now it’s all that I want, all that I want, all that I want
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah!

Sungguh, sebenarnya aku tak ingin semua ini berakhir. Aku tak ingin menghentikan apa yang sudah kumulai. Karena sepeninggalmu, aku pasti akan sendirian lagi, kesepian lagi. Aku takut kesepian. Duniaku akan menggelap jika aku tak punya tambatan hati. Tapi, ya sudahlah. Hidup kan harus dihadapi. Protespun tak lagi berarti, karena kau memang harus pergi.

1 comment: